Mencegah dan Mengatasi Ruam Popok

Salah satu permasalahan yang sering dialami bayi adalah ruam popok. Ruam popok ditandai dengan kulit meradang dan ruam kemerahan di daerah bekas popok, yang meliputi paha atas, pantat dan selangkangan atu sekitar daerah genital. Tentu hal ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman.

Bayi saya mengalaminya ketika berumur 9 bulan. Saat itu dia sedang aktif-aktifnya merangkak dan belajar berdiri. Awalnya, saya melihat ruam merah di sekitar daerah genitalnya. Tapi kemudian, ruam merah itu menyebar ke selangkangan dan pantat. Sedih sekaligus cemas rasanya. Karena meski sudah melakukan berbagai cara, ruam popok tidak hilang-hilang juga. Setelah bertanya pada sepupu yang dokter anak, dan membawa bayi saya ke klinik, saya diberi resep yang sama, yaitu Myco Z Cream. Alhamdulillah, bayi saya kemudian terbebas dari ruam popoknya.

Nah, untuk mencegah dan mengatasi ruam popok, berikut ini saya share caranya:

1. Ganti popok sesering mungkin. Tidak masalah menggunakan popok sekali pakai atau popok kain, sama saja. Yang penting daerah bawah bayi terjaga kebersihannya. Karena kulit bayi masih sensitif, maka sebaiknya kita tidak menunda-nunda untuk urusan satu ini. 

2. Selektif memilih popok. Ada berbagai jenis dan merk popok yang beredar di pasaran. Sebagai ibu, kita harus mencermati sebelum membeli. Pilihlah yang nyaman dipakai bayi. Jangan langsung membeli banyak jika mau mencoba, belilah bungkus kecil yang cukup untuk 3 hari. Perhatikan kulit bayi saat menggunakannya. Biasanya, jika tidak cocok, dalam 3 hari akan terlihat reaksinya.

3. Hindari penggunaan bedak. Saya dan kebanyakan ibu lainnya mungkin sering menaburkan bedak di daerah genital bayi, maka sekarang hal itu jangan dilakukan lagi. Bedak memiliki struktur yang sangat lembut yang dapat menyumbat kemaluan bayi. Apalagi kalau bedak tersebut bercampur dengan pipis dan kotoran si kecil, hal itu bisa menyebabkan iritasi.

4. Perhatikan makanannya. Struktur tinja serta frekuensi buang air besar pada bayi akan berubah ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat. Perubahan ini dapat memicu ruam popok. Jika bayi kita memiliki alergi terhadap makanan tertentu yang dapat menyebabkan gatal, hentikan pemberiannya sampai ruam popok hilang.

5. Puasa Popok. Biarkan bayi tanpa popok setidaknya 3-4 jam setiap hari. Ketika bayi saya dalam masa penyembuhan, saya membiarkannya puasa popok 3-4 hari agar kulitnya bisa bernafas.

Ruam popok sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi jika bayi tetap belum membaik meski sudah melakukan hal-hal di atas, bawalah bayi ke dokter agar bisa dipastikan ruam popok tersebut terjadi hanya karena iritasi biasa atau mungkin disebabkan oleh infeksi jamur.

Nyaman tanpa ruam popok... :)

NewerStories OlderStories Home

0 komentar:

Post a Comment