Surprise dari Tuhan

Akan selalu menjadi ingatan yang indah, benar-benar terindah, ketika Tuhan menjawab doa di saat kami berada pada level pasrah. Hampir 2 tahun usia pernikahanku dengan suami, waktu yang begitu lama. Sebelumnya pertanyaan sanak keluaraga dan orang-orang sekitar mengenai kapan aku bisa hamil, hanya bisa kuberi jawaban singkat dan senyuman hangat. Tak sedikit pula yang turut mendoakan agar buah hati hadir di antara kami. Hingga masa itu tiba ... 

Aku benar-benar terkejut, haru, bahagia sekaligus bingung. Semua rasa bercampur menjadi satu. Masih kuingat, Februari menjadi bulan pertama kali kuketahui kalau ada janin dalam rahimku. Berulang kali kuucap syukur. Alhamdulillah, Tuhan memberi kepercayaan kepadaku. Aku merasa menjadi wanita yang sempurna. Sejak itu kujaga janin dengan sebaik mungkin dengan mengatur pola makan, pola tidur dan memeriksakan kandungan ke dokter secara rutin. 

Seperti ibu hamil pada umumnya, pada minggu pertama kehamilan kurasa banyak sekali hal yang tidak seperti biasanya. Ada mual, pusing serta badan lemas sehingga mudah mengantuk. Namun semua itu mampu kulewati dengan baik, aku bahagia, sangat bahagia. Semakin kunikmati kehamilan hingga makanan apapun yang masuk ke perutku tidak termuntahkan lagi. Timbangan berat badan dan juga janin di rahimku naik! Aku tak peduli dengan postur tubuh yang menjadi agak gemuk. Yang ada dalam pikiranku hanyalah kesehatan janin. 

Bila biasanya menunggu menjadi pekerjaan yang sangat membosankan, tidak untuk kegiatan yang satu ini. Kunikmati gerakan-gerakan halus yang kadang membuatku geli. Tendangan-tendangan lembut juga membuatku kaget dan tertawa sendiri. Subhanallah ... Sungguh aku sangat menikmatinya. 

Sampai detik-detik persalinan tiba, tak ada yang menjadi kekhawatiranku. Pun dari segi medis, keadaanku saat itu layaknya ibu mau melahirkan pada umumnya. Aku masuk rumah sakit pada Kamis tanggal 29 November 2012 jam 4 sore, sedangkan bayi mungilku lahir dengan proses normal pukul 23.30 WIB. Kekhawatiranku baru muncul saat bayi mungilku lahir tanpa tangisan, namun hanya sekejab karena kemudian masalah teratasi.

Alhamdulillah ... kebahagiaan yang luar biasa saat bayi mungilku hadir menjadi bagian keluarga kecilku. Kami beri nama "Naura Faaza Putri Purnamajaya". Arti masing-masing namanya: Naura yakni bunga, Faaza adalah beruntung, Putri sebagai anak perempuan dan Purnamajaya mengikuti nama ayahnya. Harapanku dan suami hanyalah semoga menjadi anak yang solehah, banyak rezeki, berkah usianya dan mampu dibanggakan serta diandalkan. Amiin.

Dimuat dalam buku Nikmatnya Jadi Ibu (27 Aksara, 2015)

Penulis: Nurrohmah, pemilik akun facebook Zhe Pooja Rahma. Lahir di Karawang, 08 Januari 1987. Guru yang gemar selfie bareng anak-anak ini tinggal di jalan Cilengkrang 2 gg. Arman 1 No. 86 RT.04/02 PaLasari-Cibiru-Bandung.

Nurrohmah

NewerStories OlderStories Home

0 komentar:

Post a Comment