Zikir dan Doa Ibu Hamil

Anak merupakan anugerah yang teramat istimewa bagi setiap pasangan suami-istri. Kehadirannya selalu didambakan karena dapat menjadi sumber kebahagiaan. Setiap orang tua, selalu mengharapkan anak yang dilahirkannya sehat, sempurna, cerdas, alim, serta bermanfaat bagi orang banyak. Untuk mewujudkan itu, segala hal terbaik diupayakan bahkan sejak masa kehamilan.

Memperbanyak membaca Al-quran, berzikir, dan berdoa kepada Allah adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan agar hati menjadi tenang sehingga anak yang kelak dilahirkan sesuai dengan yang didambakan. Kesadaran orang tua akan pentingnya doa dapat berpengaruh pada bayi yang dikandung. Begitu pun saat proses persalinan yang menegangkan dan mengkhawatirkan. Jika didukung dengan doa-doa, insyaallah proses kelahiran sang buah hati berlangsung lancar.

Semasa hamil, kebetulan saya menemukan sebuah buku yang berisi tuntunan doa, zikir, dan amalan ibu hamil diantara buku gratis kiriman DIVA PRESS yang kemudian selalu saya bawa dan saya baca tiap senggang. Nah, supaya manfaatnya lebih luas lagi, saya tuliskan sedikit untuk ibu sekalian ya... Mudah-mudahan bermanfaat.

Buku Gratis Diva Press
Surat Al-Faatihah

BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM. ALHAMDU LILLAHI RABBIL ‘ALAMIIN. ARRAHMAANIR RAHIIM. MAALIKI YAUMID DIIN. IYYAKA NA’BUDU WAIYYAKA NASTA’IIN. IHDINAS SHIRAATAL MUSTAQIIM. SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALAD DHAALLIIN.

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari embalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihaah: 1-7).

Keterangan:
Surat Al-Fatihah memiliki keutamaan sebagai ruqyah, untuk mengobati segala penyakit dan kesusahan. Boleh dibaca satu kali, tiga kali, tujuh kali, atau lebih.
Ibnul Qayyim berkata: “Aku pernah tinggal beberapa waktu lamanya di Makkah. Ketika itulah aku menderita beberapa penyakit, sementara aku tidak menjumpai dokter dan tidak pula menemukan obat. Maka aku mengobati diriku sendiri dengan surat Al-Faatihah. Aku melihat pengaruhnya yang menakjubkan dengan izin Allah. Aku pun menceritakan pengalamanku ini kepada orang yang mengeluhkan sakitnya. Dan kebanyakan dari mereka sembuh dengan cepat.”

Surat Al-Ikhlas

QUL HUALAAHU AHAD. ALLAHUS SHAMAD. LAM YALID WALAM YULAD, WA LAM YAKULLAHU KUFUAN AHAD.

“Katakanlah, ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-5).

Surat Al-Falaq

QUL A’UUDZU BIRABBIL FALAQ. MIN SYARRI MAA KHALAQ. WA MIN SYARRI GHAASIKIN IDZA WAQAB. WA MIN SYARRIN NAFFAATSAATI FIL ‘UQAD. WAMIN SYARRI HAASIDIN IDZA HASAD.

“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5).

Surat An-Naas

QUL ‘A’UUDZU BIRABBIN NAAS. MALIKIN NAAS. ILAAHIN NAAS. MIN SYARRIL WASWAASIL KHANNAS. ALLADZI YUWASWISU FII SHUDURIN NAAS. MINAL JINNATI WANNAS.

“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhan (Yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja Manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Naas: 1-6).

Keterangan:

Dibaca masing-masing tiga kali di pagi dan sore hari. Juga dibaca sebelum tidur. Dibaca juga setiap selesai shalat masing-masing satu kali. Khasiatnya di antaranya menjadi pencukup dan penjaga dari segala sesuatu dengan izin Allah.

Surat Al-Baqarah Ayat 1-5

ALIF LAAM MIIM. DZAALIKAL KITAABU LAARAIBA FIIHI, HUDAL LILMUTTAQIIN. ALLADZIINA YU’MINUUNA BILGHAIBI WA YUQIIMUUNAS SHALAATA WA MIMMAA RAZQNAAHUM YUMFIQUUN. WALLADZIINA YU’MINUUNA BIMAA UNZILA ILAIKA WAMA UNZILA MINQABLIKA WABIL AKHIRATI HUM YUUKINUUN. UULAA-IKA ‘ALAA HUDAM MIR RABBIHIM WA ULAA-IKA HUMUL MUFLIHUUN.

“Alif laam miim. Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan padanya. Petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan, mereka yang beriman kepada Kitab (al-quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 1-5).

Keterangan:

Diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan. Sebab, setan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah.”

Surat Al-Baqarah Ayat 255

ALLAAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUUM. LA TA’KHUDZUHU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHU MAA FIS SAMAAWAATI WAMAA FIL ARDH. MAN DZHAL LADZI YASYFA’U INDAHU ILLAA BI-IDZNIH. YA’LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WAMAA KHALFAHUM, WA LAA YUHIITUUNA BISYA-IN MIN ‘ILMIH, ILLAA BIMAA SYA’. WASI’A KURSIYYUHUS SAMAAWAATI WAL ‘ARD. WA LAA YA-UDUHU HIFZHUMAA WA HUWAL ‘ALIYYUL AZHIIM.

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat member syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan, Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi Lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255).

Keterangan:

Dibaca satu kali di pagi hari dan satu kali di sore hari. Juga ketika akan tidur dan setelah setiap shalat fardhu. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari gangguan jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga pagi hari.”

Surat Al-Baqarah Ayat 285-286

AMANAR RASUULU BIMAA UNZILA ILAIHI MIR RABBIHI WAL MUKMINUUN. KULLUN AAMANA BILLAHI WA MALAA-IKATIHI WAKUTUBIHI WA RUSUULIH. LAA NUFARRIKU BAINA AHADIM MIR RUSUULIH. WA QAALUU SAMI’NA WA ATHA’NA GHUFRAANAKA RABBANA WA ILAIKAL MASHIIR. LAA YUKALLIFULLAAHU NAFSAN ILLAA WUS’AHA. LAHAA MAA KASABAT WA ILAIHAA MAKTASABAT. RABBANAA WALAA TAHMIL ‘ALAINAA ISHRANK KAMAA HAMALTAHU ‘ALAL LADZIINA MINQ QABLINA. RABBANAA WA LAA TUHAMMILNAA MA LAA THAAQATHA LANAA BIH. WA’FUANNAA WAGHFIR LANAA WARHAMNAA. ANTA MAULANA FANSURNAA ‘ALAL QAUMIL KAAFIRIIN.

“Rasul telah beriman kepada Al-quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, dan juga beriman kepada malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan, ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya, dan mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan Kami taat.’ (Mereka berdoa), ‘Ampunilah kami, ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami membuat kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Berilah kami maaf, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 285-286).

Keterangan:

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah dalam suatu malam, maka keduanya sudah cukup baginya.” Oleh karena itu, ayat ini dapat digunakan sebagai perisai agar terhindar dari segala gangguan, dan insyaallah anak yang dikandung dapat menjadi anak yang shalih serta lahir dengan selamat.

Surat Ash-Shaaffaat Ayat 1-10

WASH SHAFFAATI SHAFFAA. FAZZAJIRAATI ZAJRAA. FATTALIYAATI DZIKRAA. INNA ILAAHUKUM LAWAAHID. RABBUS SAMAWAATI MASYAARIQ. INNA ZAYYANNAS SAMAA-AD DUNYAA BIZIINATIL KAWAAKIB. WAHIFZHAM MINK KULLI SYAITHAANIM MAARID. LAA YASSAMMA’UUNA ILAL MALAA-IL A’ALAA WAYUQDZAFUUNA MINK KULLI JAANIB. DUHUURAW WA LAHUM ‘ADZAABUW WAASHIB. ILLAA MANK KHATHIFAL KHATFATA FA-ATBA’AHU SYIHAABUN TSAAQIB.

“Demi (rombongan) yang bershaf-shaf dengan sebenar-benarnya. Dan, demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan maksiat). Dan, demi (rombongan) yang membacakan pelajaran. Sesungguhnya, Tuhanmu benar-benar Esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari. Sesungguhnya, Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka, setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.” (QS. Ash-Shaaffaat: 1-10).

Surat Al-Mu’minuun Ayat 97-98

Surat Al-Baqarah Ayat 185

Surat Al-Faathir Ayat 11

Surat Al-Zalzalah Ayat 1-8

IDZA ZULZILATIL ARDHU ZILZAALAHAA. WA AKHRAJATIL ARDHU ATSQAALAHAA. WAQAL INSAANU MAA LAHAA. YAUMA IDZIN TUHADDITSU AKHBAARAHA. BI-ANNA RABBAKA AUHA LAHA. YAUMA IDZIY YASHDURUN NAASA ASYTATAAL LIYURAU A’AMAALAHUM. FAMAY YA’MAL MITSQAALA DZARRATIN KHAIRAY YARAH. WA MAY YA’MAL MITSQAALA DZARRATIN SYARRAY YARRAH.

“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya, ‘Mengapa bumi (menjadi begini?) Pada hari itu, bumi menceritakan beritanya karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu, manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan)nya. Dan, barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al- Zalzalah: 1-8).

Surat Al-Anbiyaa’ Ayat 87

WADZAN NUUNI IDZ DZAHABA MUGHADHIBAM FAZHANNA AL LAN NAQDIRA A’ALAIHI FANAADAA FIZH DHULUMAATI ALLAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADH ZHALIMIIN.

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Anbiyaa’: 87).
Masih banyak lagi zikir, doa, dan amalan khusus untuk ibu hamil lainnya yang bisa dibaca sebagai penyeimbang berbagai perasaan seperti gembira, takut, khawatir, dan perasaan lainnya sering dirasakan semenjak mulai mengandung hingga akan melahirkan. Semoga dengan lebih mendekatkan diri pada Allah, maka persalinan menjadi lebih lancar dan anak yang dilahirkan pun kelak menjadi anak yang soleh/soleha. Aamiin.
NewerStories OlderStories Home

0 komentar:

Post a Comment