Perjuangan Demi Kebahagiaan

Hamil adalah masa yang paling menyenangkan. Apapun yang kuinginkan pasti dituruti. Kasih sayang suami semakin terlihat. Sayangnya kebahagiaan itu hanya sesaat. Di usia kehamilan 3 bulan, aku keguguran. Suamiku pasti kecewa dan itu terlihat di wajahnya walaupun tak terucap. Atas izin Allah, Alhamdulillah 3 bulan pasca keguguran, aku hamil lagi. Kujaga baik-baik karena tak ingin orang-orang terkasih kecewa lagi. 

Di kehamilan ini tidak semulus yang kukira. Di awal masa ini, fisikku lemah. Penyakit datang silih berganti, mulai dari sakit gigi hingga lemah lesu. Hampir tiap bulan bolak-balik ke dokter untuk berobat dan konsultasi sebab ibu hamil tidak boleh minum obat sembarangan. Beruntung hanya 7 bulan sakit ini menyerang. Sungguh perjuangan panjang yang menghasilkan kebahagiaan untuk keluarga kecilku. 

Menjelang persalinan, aku baru tahu kalau ternyata usia kandungan sudah lewat bulan. Oleh karena itu air ketubannya sudah pecah dan berubah warna. Allahuakbar! Anakku bisa lahir dengan selamat. 

Saat itu berharap bisa memberikan ASI, lagi-lagi aku gagal. Di usia anakku yang masih seminggu, ia alergi ASI. Selama 9 hari anakku masuk rumah sakit dan aku tak bisa menyusui. Sampai akhirnya dia minum susu formula. 

Duka ini terkadang membuatku lemah mental. Aku jadi berpikir kalau belum bisa jadi ibu yang sempurna. Alangkah bahagianya bunda-bunda yang bisa memberikan ASI pada anaknya. Walaupun demikian, aku tetap bersyukur. Semua hal terjadi atas kehendak Allah. Ia tau apa yang terbaik untukku dan keluarga.

Dimuat dalam buku Nikmatnya Jadi Ibu (27 Aksara,2015)

Penulis: Yuliana, lahir di Pontianak 14 Mei 1986. Anak ke 3 dari 5 bersaudara. Seorang IRT dan guru mengaji. Hobinya menyanyi dan belajar Qur'an. Jurusan IPA Alumni MAN 1 PONTIANAK angkatan 2004 ini tinggal di jalan Budi Utomo Gang.A. Rahman RT 001. RW. 018 Kecamatan Pontianak Utara Kelurahan Siantan Hilir. Akun fb: Bunda Ribka Nizar.

Yuliana

NewerStories OlderStories Home

0 komentar:

Post a Comment