A Happy Pragnancy

Setengah tahun dari pernikahan, aku dinyatakan hamil setelah sebelumnya sempat ditanyakan terus oleh bapak mertua yang sepertinya ingin segera mendapat cucu dari kami. Sebuah kehamilan yang membahagiakan dan dinanti karena usiaku sudah mendekati kepala 3, tapi aku optimis karena banyak teman di kantor yang mengalami hal yang sama. Aku lihat mereka enjoy dan tenang walau hamil di usia 30-an.

Karena morning sickness, mual kurasa sejak mandi jam 5 pagi dan berlanjut saat di mobil yang disetir suami menuju kantor di bilangan Sudirman. Karena sudah sangat paham dengan kebiasaan baru, tong sampah di dalam mobil berubah menjadi penadah muntah. Setelah muntah terasa lebih lega, aku jadi bisa menikmati sarapan dengan menu yang kusuka: roti tawar isi bervariasi dari isi coklat, keju, susu cair, meses atau dibuat sandwich dengan potongan tomat dan tuna lapis mayonais. Selain itu, aku yang biasanya tidak suka telur ceplok, ketika hamil malah hampir setiap saat menikmatinya. Kalau katanya orang hamil suka ngidam atau suka rujak, ternyata aku tidak mengalaminya.

Melangkah pada trimester 2, rasa mual-muntah mulai hilang. Sekarang ganti nafsu makan membesar karena saat makan jadi terasa lebih enak tanpa khawatir dimuntahkan lagi. Tidak heran pada kehamilan pertama total kenaikan berat badanku sampai 21 Kg.

Aku mulai mengikuti senam hamil pada trimester 3. Banyak manfaat yang diperoleh mulai dari pelajaran perawatan payudara, persiapan memberi ASI, cara mengejan saat persalinan, perlengkapan yang harus dipersiapkan saat jelang hari persalinan, senam untuk membantu kelancaran persalinan, perawatan bayi lahir hingga bertemu dengan sesama teman yang hanya berbeda minggu umur kelahiran. Kami jadi saling share dan mendoakan.

Ternyata perkiraan kelahiran dari dokter maju 2 minggu sehingga hari pertama cuti adalah hari kelahiran Filza Azkiya. Sebelumnya pada 24 Maret 2008 pukul 03.30 WIB, aku terbangun dari tidur karena keluar air seperti kencing padahal aku merasa tidak pipis. Pun ada sedikit bercak darah, yang kata pengajar senam hamil inilah tanda kelahiran.

Aku hanya ditemani suami berangkat ke RS. Hanya berdua karena Mama masih di Purbalingga dan butuh 10 jam perjalanan ke Jakarta. Setibanya, dilakukan pemeriksaan dalam padaku. Ternyata sudah pembukaan dua tapi aanehnya aku tidak merasa mulas. Sedangkan di sampingku ada bunda dengan kondisi yang sama, pembukaan dua juga, sudah memakai kain sarung dan perutnya mulas-mulas. 

Sampai jam 6 pagi, pembukaan bertambah menjadi 3 tetapi tidak mulas juga. Akhirnya bidan menghubungi dokter yang ternyata masih terkena macet di perjalanan. Dokter menganjurkan untuk diinduksi dengan cara menginfusku dan memasukan cairan melalui alat tersebut. 

Benar saja, sejam ke depan, mulai terasa mulas. Ketika pembukaan jadi 8 di jam 12 siang, para bidan memindahkanku ke ruangan tindakan. Karena dirawat di RS Haji, saat mau melahirkan aku diajak berdoa dan menahan sakit dengan menyebut Basmallah dan Allahu Akbar, tanpa ‘mengaduh-aduh’. 

"Aduuuh mulassss ... Cara mengejan bagaimana ya?" tanyaku.

Ada seorang bidan yang menjawab, "Coba ingat-ingat pelajaran senam hamilnya.”

“Lupaaa!" 

Dokter hadir saat mulas tiada hentinya. Proses kelahiran menjadi sangat cepat setelah ada yang dipecahkan oleh dokter. Cairan yang amat banyak keluar, dokter memberi aba-aba untukku mengejan. Kutarik nafas beberapa kali hingga saat puncak mulas aku disuruh mengejan, tarik nafas, nafas sambung, mengejan, nafas sambung akhirnya seperti buang air besar yang terbesar. Allahu Akbar ... lahirlah si kecil. Rasa sakit sirna saat melihat si kecil berlumur darah dan air ketuban. 

Inilah sekilas kisah kehamilan dan kelahiran yang membahagiakan. Semua berkat Allah yang memberi kemudahan walau melewati semua masa itu saat jauh dari orangtua dan saudara. Berbahagialah saat hamil dan nikmatilah setiap moment-nya maka semua akan terasa membahagiakan.

Dimuat dalam buku Nikmatnya Jadi Ibu (27 Aksara, 2015)

Penulis: Nenny Makmun, menulis tanpa batas (Write without boundaries) dalam http://noorhanilaksmi.wordpress.com/. Ibu dua puteri kelahiran 14 Juni 1975 menyukai aktivitas seputar rumah, menulis ditemani anak-anak yang ribut, jadi sopir dan sesekali mencoba resep-resep baru dan tengah bekerja sama mengelola les bahasa Inggris Homely. Tinggal di Perum Bukit Golf Arcadia Housing blok F6 no 10. Novel yang sudah terbit : Novel Ketika Mulai Mencintai (Zettu Publishing), Novel Di Sudut Hati (Rumah Oranye), Novel Karena Aku Memilihmu (Rumah Oranye), Cinta Tanpa Batas (Zettu Publishing), Forgotten Angel (Rumah Oranye), Pupus (Rumah Oranye), Dalam Sebuah Kloset (Grasindo), The Real Prince_teenlit (Alif Gemilang Pressindo, Aku Bukan Pilihan (Kino Pubishing). Email : nennyrch02@yahoo.com – FB : Nenny Makmun – Twitter @ichandfay.

Nenny Makmun

NewerStories OlderStories Home

0 komentar:

Post a Comment